Jumat, 10 Agustus 2012

Berkunjung ke museum tsunami



        
 Bulan mei lalu abi thifa ada tugas dinas luar ke banda aceh. Berhubung dah lebih 3 bulan bertapa di pulau, jadi dah terasa  bosannya. Akhirnya kami ngikut deh.Ini adalah momen ke tiga kami berkunjung ke museum tsunami. Dua kali pertama kami tidak berhasil masuk karena terlupa bahwa museum ini tidak buka di hari jum’at. Museum tsunami diresmikan tahun 2009 ini memiliki arsitektur yang sangat menarik karena bentuknya seperti gulungan air raksasa. Untuk masuk, tidak dikenakan biaya
tapi tidak diperbolehkan membawa tas, Hanya dompet kecil beserta kamera yang bisa dibawa
Lantai Pertama
 Ruang pertama yang dilewati adalah lorong gelap gelombang tsunami  dengan ketinggian 40 meter ,efek air jatuh dan alunan ayat Al-Qur’an . Thifa yang awalnya ceria tiba-tiba minta digendong karena merasa takut. Saya juga agak merinding melewati ruangan ini karena memang terasa mencekam . Sampai di ujung lorong, terdapat ruangan seperti cerobong semi gelap dengan tulisan Allah di punjaknya. Pada dindingnya tertulis nama-nama korban tsunami 2004.
Lantai ke-dua

Di bagian ini terdapat ruangan audiovisual dimana kita bisa melihat penayangan film gempa dan tsunami  24 desember 2004 selama 15 menit. Diruangan yang lain terdapat foto-foto dan artefak kejadian tsunami. Seperti terdapat jam mati menunjukkan pukul 8.17 ketika kejadian gempa terjadi.  Artefak lainnya seperti miniatur orang-orang yang sedang menangkap ikan di laut dan berlarian menyelamatkan diri saat gelombang melebihi tinggi pohon kelapa menerjang mereka. atau bangunan-bangunan rumah yang porak-poranda oleh gempa sebelum datang air bah “membersihkannya”.
Lantai ke-tiga

Pada bagian ini dikhususkan untuk bagian IPTEK. Disini terdapat bermacam-macam pengetahuan tentang gempa dan tsunami mulai dari foto, miniature rumah tahan gempa,maket tata ruang kota yang ideak tuk daerah rawan gempa dan tsunami, simulasi gempa dengan skala richter yang bisa disesuaikan dan berbagai pengetahuan geologi lainnya. Ini adalah bagian yang paling menyenangkan buat thifa thifa karena sangat interaktif dan edukatif.  Favoritnya adalah bola dunia raksasa :D
Lantai ke-empat
Di lantai ini tempat tuk membeli souvenir khas aceh. Mulai dari dendeng aceh, rencong, bros pintu aceh,dll. Disini juga tersedia mushollah dan foodcourt. Karena ketika kami sampai ruangan ini waktu menunjukkan pukul 12.30 dan museum harus tutup sementara tuk waktu istirahat jadinya tidak bisa banyak keliling di lantai ini
Ketika keluar gedung yang tertutup kita melewati jembatan yang dibawahnya terdapat kolam dengan banyak ikan hias di dalamnya. Pada pinggiran kolam terdapat 52 batu-batu yang bisa dipakai untuk duduk dan di batu-batu tersebut terdapat lambing Negara-negar yang member batuan pada aceh dalam masa rekonstruksi pasca gempa-tsunami 24 desember2004.
Urban mama-papa yang berkunjung ke banda aceh jangan lupa sempatkan ke museum tsunami karena banyak hal bisa didapat disini. Selamat berlibur ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar