Rabu, 14 Maret 2012

Kesehatan Gigi dan kehamilan



    Hamil adalah salah satu anugrah terbesar dari Allah. Kehamilan adalah” a never forgetting journey”. Menjadi perantara atas lahirnya buah cinta dengan suami sungguh luar biasa sekali rasanya. Tapi kehamilan tak selalu pengalamann yang menyenangkan. Ada mual, sakit pinggang, gatal-gatal, pusing, sakit gigi dan gusi berdarah. Tapi itulah perjuangan seorang ibu, dibalik rasa 'sakit' itu ada pintu syurga yang terbuka.
        Dua keluhan yang terakhir ini ini yang akan kita bahas. Bahkan ada jargon "1 gigi tuk 1 anak" alias sang ibu harus rela kehilangan 1 giginya untuk setiap orang anaknya. Sebagai seorang dokter gigi dapat saya katakan bahwa hal itu adalah salah besar. Seorang ibu dapat memiliki anak tanpa harus kehilangan giginya dan terus memberi senyuman indah sampai anaknya tumbuh besar.

 Beberapa keluhan yang sering dikemukakan ibu hamil tentang keaadaan rongga mulutnya:

1. Gusi bengkak dan berdarah (ginggivitis)
            Gejala kemerahan, bengkak atau gusi yang terasa sensitive dan cenderung berdarah pada saat menyikat gigi. Ini adalah respons berlebihan terhadap plak yang disebabkan oleh meningkatnya hormon progesterone di dalam sistem tubuh. Gejala ini biasanya terjadi pada bulan ke-2 sampai bulan ke-8 kehamilan. Penanggulangan nya adalah kunjungan ke dokter gigi untuk pembersihan plak dan kalkulus pada trimester ke-2 dan awal trimester ke-3.
            Penelitian terakhir menunjukkan bahwa gusi berdarah meningkatkan resiko terjadinya bayi prematur dan bayi dengan berat badan rendah (BBLR). Jadi jika ibu mengalami gejala ketidaknyamanan pada pada gusi segeralah ke dokter gigi untuk memeriksakannya.
2. Sakit Gigi
             Banyak ibu hamil yang datang dengan keluhan sakit gigi dan menyatakan dulu (sebelum hamil) tidak pernah sakit gigi. Hal ini disebabkan oleh 2 hal: Pertama, pada saat hamil ibu mengalami emesis, terjadi peningkatan kadar asam dalam rongga mulut dan hal ini juga meningkatkan kerja toxin yang dikeluarkan kuman yang menyebabkan kerusakan jaringan gigi. Kedua, Karena adanya rasa mual (emesis) banyak ibu hamil kurang mau melakukan sikat gigi 2 kali sehari. Karena kecendrungan ketika sikat gigi memicu rasa mual dan juga terkadang rasa emesis ataupun hiperemesis menyebabkan ibu hamil malas ataupun terlalu lelah untuk mensikat gigi. InsyaAllah dengan tekad kuat demi kesehatan si buah hati ibu hamil bisa menaklukan rasa malas ini.
3. Halitosis (bau mulut)
           Biasanya halitosis ini merupakan gejala ikutan dari dua kondisi diatas. Jadi bisa dengan mudah ditangani jika ibu hamil bisa menjaga kebersihan rongga mulutnya baik dengan sikat gigi 2 kali sehari (pagi dan malam hari), pembersihan karang gigi (scalling), dan penggunaan mouthwash 2hari sekali.
4. Aphtae (sariawan)
          Aphtae biasanya dipengaruhi oleh hormon ataupun bisa juga disebabkan oleh tergigit (trauma). Hal ini terkadang sangat mengganggu karena disertai dengan rasa sakit. Untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan ibu hamil dapat menggunakan beberapa obat yang dijual dipasaran (Albothyl, Avoclair, kenalog orabase,dll). Semua obat diatas digunakan secara topical (di permukaan) sehingga aman untuk kesehatan janin. Dan tidak lupa juga konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sebenarnya tanpa pengobatan pun aphtae akan reda dengan sendirinya tanpa memerlukan obat-obatan. Semua itu tergantung kembali dengan keadaan ibu hamil sendiri.

Selain keluhan-keluahn diatas ada beberapa hal penting yang perlu diketahui ibu hamil tentang kesehatan gigi lainnya:
* Konsumsi makanan kaya kalsium (susu, telur, keju cheddar) ataupun suplemen kalsium sejak bulan ke 2 kehamilan karena pembentukan benih gigi pada embrio mulai bulan ke-3 sampai bulan ke-6 kehamilan
*Menurut hasil penelitian dari Journal Of  Obstetrics Gynecology, Yiping Han peneliti dari Case Western Reserve University  tahun   2010, melaporkan ibu yang gusinya terinfeksi dapat menularkan infeksi pada janin melalui  peredaran darah plasenta. Pada kasus yang diteliti ini terbukti kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu ditemukan dalam tubuh janin dan  mengakibatkan keguguran. Sementara itu North Carolina menemukan fakta bahwa  Bakteri Streptococcus mutans yang merupakan penyebab gigi berlubang dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, dan selanjutnya dapat mencapai jantung dan menyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil. 
* Hentikan merokok karena dapat memperparah kerusakan gigi dan berakibat buruk pada janin. Karena toxin dari nikotin dan kandungan rokok lainnya
*Jika merasakan sakit gigi jangan pernah membeli obat bebas (antibiotik ataupun analgesik) karena sebagian obat tidak aman pada janin. Konsultasikan kedokter gigi segera dan ikuti instruksi penggunaan obat dari dokter gigi
* Sakit gigi berat (pulpitis akut) menyebabkan keluarnya hormon prostaglandin yang dapat memicu kontraksi sehingga beresiko untuk kelahiran prematur
         Moga hal-hal diatas dapat membantu para calon ibu menghadapi kehamilannya. Walau sebenarnya persiapan terbaik kehamilan adalah sebelum terjadikan kehamilan. Jadi jika ibu sedang merncanakan kehamilan selain kunjungan ke dokter obgyn, alangkah lebih baiknya jika ibu menkonsultasikan keadaan rongga mulut ibu, melakukan pembersihan karang gigi dan pencabutan gigi sumber infeksi .
Happy Pragnancy Moms ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar