16 maret 2012, terhitung sudah 4 tahun kami menikah. Waktu yang
cukup panjang jika dihitung dalam bilangan hari tapi kalo dilihat dari
bilangngan tahun itu waktu yang masih sangat singkat. Jika cerita-cerita dengan
ibu-ibu puskesmas yang lain bilang kalo waktu menikah 4 tahun tu belum ada
apa-apa nya, belum lewat masa transisi 5 tahun pertama. Well… kami g’ ngerasa transisi yang terlalu
berarti. Karena tidak melewati fase pacaran jadi g’ bisa bandingkan antara
sesudah dan sebelum pacaran..
Masa-masa transisi pernikahan kami:
1.Hidup terpisah,
secara bunda_cipi masih koas dan abi_paan ptt. Masa ini g’ sampe setahun tapi
terasa FOREVER.. ni masa terberat, secara baru nikah belum begitu mengenal
pribadi masing-masing , hamil thifa, ngejar wisuda Drg dan secara financial belum
stabil.. Alhamdulillah terlewati dengan
sukses
2.Lahir thifa &
tinggal tempat mertua, ini juga
sekitar setahunan. Sama seperti semua emak-emak di dunia. Bahagia karena
kelahiran anak plus kehebohan karena masih belajar jadi orang tua dan mulai
memasuki dunia kerja. Sangkin ribetnya keknya besisir aja g’ sempat
(hiperbola). Alhamdulillah diberi mertua yang baik hati, tapi namanya tinggal
tempat mertua tetap tidak bisa sebebas merpati ^^
3.Memulai mandiri tinggal
di Rudin Puskesmas, ini berlaku sampai hari ini. Benar-benar bahagia
dengan tinggal hidup mandiri. Bisa lebih bebas dari merpati ^^ mulai heboh
dengan segala tagihan-tagihan mulai dari listrik ampe gaji pembantu.
Bersemangat dandanin rumah.. La vita E Bella. Alhamdulillah
3.Berencana tuk ngambil
sekolah SP…yang artinya bakalan hidup terpisah lagi. Hiks hiks,
ngebayanginnya aja dah bikin yellow mellow marsmellow (I’m gonna miss u a lot dear
abi_paan). Tapi tuk tuk rancangan masa depan y lebih indah, insyaAllah.
Semangkaaaa….
Apapun y terjadi saya sangat bahagia dengan kehidupan
sekarang. Tak ada y berubah tentang cinta kita. Kita masih berpegangan tangan,
masih suka nonton berdua ampe ketiduran di depan tv, dan pastinya kita masih
punya kecupan selamat tidur. Alhamdulillah ya Rabb… Luv u dear abi_paan
15:40 WIB
Seperti hari-hari biasa, saya sedang
jaga di poli gigi dengan seorang perawat. Berhubung tadi thifa menangis jadi
saya ajak juga ke puskesmas. Biasanya kalau jam jaga siang ini, pasien tidak
banyak. jadi kalau mengajak thifa tidak ribet. Ketika sedang asik-asik cerita,
tiba-tiba saya merasakan getaran kecil. lalu mirna, perawat saya berkata
"k' gempa ya.." sesudah itu.. kepanikan pun terjadi. Saya langsung
menggendong thifa berlari keluar puskesmas. Terdengar suara-suara staf
puskesmas lain yang berteriak memanggil teman-teman yang lain. Staf puskesmas
yang kebanyakan ibu-ibu mulai mengkhawatirkan anak-anak mereka dirumah. Getaran
gempa masih terasa. Bumi serasa diayun-ayun tapi tidak terlalu keras, gedung
puskesmas berderak sedikit. Saya duduk di pinggiran bahu taman puskesmas,
sambil memeluk thifa saya terus berzikir..Allohu Akbar..allohu Akbar. Bumi
masih terus berguncang.. mungkin ada sekitar hampir 4 menit bumi bergetar.
Seketika jalan penuh dengan orang-orang. saya mencoba mengubungi suami yang
bekerja di puskesmas kecamatan tetangga. Ada sekitar 5 kali saya mencoba
menelfon baru yang ke-6 tersambung
"abiii...gempa, pulangla abi.. Bunda takut" suara saya
terasa bergetar
" iya ndak papa sayang, terus dzikir ya.. abi dah jalan mau berangkat
pulang"
Orang-orang di puskesmas sudah pulang semua, sunyi sekali..
15:55
WIB
Azan sholat Ashar pun berkumandang..
thifa masih terdiam di pelukan.
" bunda tadi ada gempa, thifa ngantuk.. mau bobok" suaranya
mulai terdengar
Saya masih khawatir dengan gempa susulan," thifa bobok dipangku k' lang
di ayunan dulu ya, nanti kalo ada gempa lagi rumah kita bisa runtuh thifa bisa
luka kalo bobok dikamar. Bunda sholat dulu, minta ama Allah supaya jangan ada
gempa lagi..ok sayang bunda"
Dering sms,telfon, dan bbm berbunyi terus-menerus.. tapi saya terlalu panik
tuk menjawabnya saat itu. Ditambah bb yang low-bat dan listrik yang dapat
dipastikan mati. Saya memerlukan bb ini terus aktiv, sampai setidaknya abi
thifa pulang.
Thifa saya dudukkan di ayunan di halaman rumah bersama k’lang si mba nya.
Lalu saya bergegas wudhu dan sholat pas di depan pintu keluar rumah. selesai
sholat, saya mulai berkemas, memasukkan surat2 penting kedalam tas dan
mengambil koper dan memasukkan beberapa pasang pakaian kami. karena ini bukan
kali pertama kami merasakan gempa jadi ini semacam SOP yang harus dilakukan setiap
gempa "get ready for the worse scenario = tsunami"
16:20 WIB
"Abi pulaaaaaang....." teriak thifa ketika, melihat mobil kami
memasuki pekarangan puskesmas
Ada rasa lega yang luar biasa melihat wajahnya..
" bunda, kita harus pergi sekarang.Gempannya 8,5 SR katanya kita siaga
tsunami, diperkirakan tsunami setinggi 6m akan menerjang simeulue"
Lalu kami pun berangkat meninggalkan rumah menuju rumah kk' yang berada di
daerah yang lebih tinggi. Dalam perjalanan kami sempatkan melihat laut, tuk
melihat debit air laut. Tapi tidak terlihat air surut. walau tanda-tanda
tsuanami tidak terlihat, kami masih meneruskan perjalan kami kerumah kk' di
daerah suak buluh. Dijalan terlihat semua orang sibuk sekali, jalanan ramai.
Orang-orang antri di SPBU dan penjual premium eceran pinggir jalan.dan semua
orang terlihat sibuk dengan hp masing-masing. saya baru teringat bahwa saya
belum menghubungi ibu saya yang tinggal di tebing-tinggi sumatera utara, beliau
pasti sangat khawatir dengan keadaan putri satu-satunya ini. Tapi setelah
mencoba berkali-kali tidak bisa juga. Ketika sampai disana sudah berkumpul ibu
dan ayah mertua beserta kk' dengan keluarga.
17.50 WIB
Tiba-tiba bumi terasa bergetar lagi, kami beranjak keluar rumah. Rintik
gerimis, berjatuhan kebumi tapi tak menghalangi kami berlari keluar. Kali ini
getarannya lebih besar dari yang pertama, mobil yang terparkir di halaman
terguncang-guncang sampai berbunyi-bunyi. Sambil menggendong
thifa,ber-istighfar dan mencengkram erat tangan suami. Kami merasakan getaran
semakin kencang dan berlangsung sekitar 3 menit. Listrik masih mati begitu juga
dengan bb saya yang sudah tewas juga >_<
18:30 WIB
Suami mengajak saya pulang sebentar kerumah karena ada yang tertinggal,
karena insyaAllah kami yakin tsunami tak jadi datang berkunjung. Dalam
perjalanan kerumah, terlihat kota agak terasa kosong tapi masih ada orang-orang
yang bersliweran. Air di laut juga tak terlihat ada perubahan. Listrik masih
mati, sesampai dirumah dan bebenah.. kami kembali ke rumah kk' dan bermalam
disini. Peringatan tsunami sudah dicabut.Listrik kembali hidup Alhamdulillah
kami dapat tidur nyenyak dan bersiap tuk esok hari
Kamis 13 April 2012
Alhamdulillah, tidak ada terasa gempa susulan. walaupun mungkin ada setidaknya kami tidak merasakannya. Hari ini abi Paan dan bunda Cipi kembali bekerja seperti biasa. Puskesmas terlihat
sunyi karena beberapa staf tidak hadir dan pasien juga tidak banyak
nb : Jazakillah khairan katsira buat para sahabat dan handai taulan yang
telah mengkhawatirkan dan mendoakan kami. Moga Allah selalu menjaga kita
dimanapun kita berada
Ini dia Istana kami. Tempat kami berteduh dari kejamnya dunia dan mengisi energi tuk menghadapi hidup. Rumah ini memang bukan milik kami pribadi, pastinya kami tidak punya sertifikat kepemilikan atas rumah ini. Ini salah satu privalage yang diberikan tuk tenaga medis (makasi ya bu menkes..nah lho ^^). Ditambah karena rumah ini menyatu dengan halaman puskesmas jadinya kami juga dapat halaman yang luas juga. Rumah ini tidak besar tapi dapat dikatakan kecil...hehe. Atas segala kekurangan dan kelebihan rumah ini, kami amat bersyukur atas keberadaannya..
baiti jannati
plus rumah berhadapan langsung dengan poli gigi puskesmas semakin membuat saya berbahagia....^^
Alhamdulillah kami dianugrahi seoranga anak perempuan. "Athifa Farihan Naflah", namanya artinya "Perasaan bahagia bagai bunga matahari". Semoga thifa dapat selalu memberi kebahagiaan pada dunia seperti yang diberinya pada kami sampai sekarang. Karena sebentar lagi ulang tahunnya yang ke 3 (29 april), terfikir tuk membuat catatan transformasinya:
Simeulue adalah sebuah pulau berarti dibatasi lautan yang artinya jika ingin keluar pulau hanya ada 2 opsi: Menyebrangi samudra atau menembus awan alias naik kapal atau naik pesawat terbang... mari kita bahas keduanya Pesawat terbang 1 Susi air
kelebihan : - On time
- Pilotnya bule (lebih percaya ama pilot bule kebanding ama pribumi)
- G' terlalu bising
- 2 kali sehari medan-simeulue
kekurangan: - Mahal Rp 700.000, tapi kalo dapat tiket promo tuk pulang-balik 900rb
- Hanya bisa menampung 11 penumpang / flight
- Pesawatnya kecil jadi kalo hujan aja dah terasa getarannya
- 70 menit penerbangan simeulu-medan
2. Merpati
Kelebihan : - Pesawatnya lumayan besar bisa 40 orang/flight
- Karena lebih besar dari susi jadi getarannya lebih sedikit dibanding susi air
- Lebih murah dari sekitar Rp 550rb
- Ada pramugari nya
- 50 menit penerbangan simeulu-medan
Kekurangan: - Kadang sering delay
- cuma 2 x seminggu simeulue-medan (kamis dan minggu)
3. NBA
Kelebihan : - Murah, sekitar 350rb
- Ada rute simeulue Banda aceh dan simeulue nagan Raya
Kekurangan : - Bising banget, mungkin karena seperti pesawat tentara gitu ya.. not recomanded kalo
bawa bayi ato toddler
- Kadang jadwalnya ndak jelas dan bisa aja tiba2 dicancel
4. MAF
Kelebihan : - Pilotnya bule
- Penerbangan baru
- Rute simeulue - Banda Aceh
Kekurangan : - Mahal Rp 800rb simeulue- Banda Aceh
- Cuma 2 kali seminggu
Kapal Feri
Biasanya kami kalo sedang berangkat sekeluarga dan bawa mobil maka pilihannya naik kapal feri dan pilihannya tergantung kota tujuan. Biasanya kami booking tuk pinjam kamar kapten. Lumayan nyaman ada tempat tidur,ac, dan tv. Kalo soal biaya, yang jelas pasti lebih murah dari pesawat terbang.
1. Tujuan pelabuhan Labuhan haji
Kalau tujuan keberangkatan ke banda aceh atau daerah aceh selatan, meulaboh maka lebih baik feri tujuan labuhan haji. Biasanya berangkat jam 10 malam nyampe jam 7 pagi di pelabuhan haji. Kalau tujuan Banda aceh sekitar 8 jam lagi dari kota labuhan haji.
2. Tujuan pelabuhan Singkil
Kalau tujuan keberangkatan ke daerah sumatera utara ini rute pilihannya. Ini rute yang sering kali lewati ketika pulang kampung. Singkil-Subussalam-Pakpak barat- Dairi- Karo- Medan. lama perjalanan sekitar 6 jam, itupun dah diselingi berhenti makan pagi dan siang..