Minggu, 25 November 2012

Nenek tebing datang

   Libur tahun baru hijriyah kemarin (15-18 november) kemarin sangat kami nantikan karena nenek tebing akan datang. terakhir bertemu dengan mama pada saat lebaran di tebing. sebagai anak tunggal yang dibesarkan oleh singgel parents kehadiran mama di simeulue sungguh sangat mengembirakan.Ada rasa bersalah yang selalu menggelayut dihati ketika mengingat diri yang terpisah jauh di sebrang lautan..hiks
    ooops..cukup sedih-sedihnya. mama disini cuma 3 hari, nyampe kamis pagi dan dah balik di minggu pagi. Jadi kami harus memadatkan jadwal kegiatan mama disini. Tapi karena selama mama disini thifa demam. Jadi rencana membawa mama tuk mandi di pantai batal.

Hari 1
Sesampainya di simeulue, mama kami bawa tuk sarapan di tepi pantai busung. Pantai ini, menurut kami adalah pantai dengan pemandangan terbaik dengan waktu terdekat.Thifa exiting sekali, apalagi mama membawa segepok permen dan coklat. Selanjutnya kami dirumah saja.. malam nya kami makan mie aceh kepiting, atau lebih tepatnya kepiting dengan mie karena sepertinya lebih banyak kepiting nya dibanding mie nya :D

Hari ke-2
hari ini saya bawa mama ke pasar. Melihat betapa beraneka ragamnya ikan yang ada di simeulu. Mulai dari ikan gabu, sawai (kerapu) merah dan hitam, hiu, layaran, senter, dll. Mama terkagum kagum dengan ragam seafood yang ada. Tapi ketika menanyakan harga... hohoho shes suprised.. mehong booo! dibanding di medan/tebing pasti jauh lebih mahal. udang ukuran sedang aja 100rb/kg..
  Siang harinya, mertua mengadakan acara makan-makan dengan saudara tuk menyambut mama. Saya sendiri membuat lobster saos padang. Untuk diketahui lobster adalah makanan yang wajib dicoba ketika berkunjung di simeulue.

Hari ke-3
  Hari ini kami akan berkeliling setengah simeulue. Kenapa setengah, karena kami hanya sampai desa pertama kecamatan sibigo, berbelok ke lauke, lalu kembali ke sinabang. ketika sampai di daerah lauke kami berhenti di warung di pinggir danau laut tawar. Yup.. ada danau laut tawar di simeulue. danau ini tidak terlalu besar, tapi indah sekali. Airnya berwarna kehijauan. Mungkin jika danau ini berada di kota besar pasti jadi tempat reksreasi yang ramai. tapi karena terpencil dan jauh dari pusat kota. jadi sunyi. yang tersedia di warung ini cuma indomie dengan udang air tawar.


Hari ke-4
 hari ini mama sudah harus balik.Kami mengantarnya ke bandara. Sedih..hiks.Love u always mom

Senin, 12 November 2012

Pie susu ala bunda cipi






Beberapa hari yang lalu ada liat berita di tv tentang pie susu bali. Jadi ngiler litanya. Keingat waktu zaman kuliah sering beli pie susu kecil-kecil di majestic bakery dekat kampus. Berhubung disini gak ada yang jual jadinya bertekad tuk buat sendiri. Setelah browsing, ternyata bahannya g’ neko-neko, mudah didapet. Maka dimulailah buat pie susu bunda cipi
Bahan kulit
Mentega : 250 gr
Tepung terigu : 450 gr
Telur : 2 butir
Vanili secukupnya

Bahan isi
Susu cair : 250 mg
Telur : 1 butir
Vanili secukupnya

Keju cheddar parut : 125 gr

Cara membuat
1.       Membuat kulit : Aduk sampai kali semua bahan isi. Sampai tidak ada lagi yang melekat ditangan. Lalu letakkan di Loyang pie. Dan sisakan sebagian adonan tuk penutup bagian atas pie. Saya memakai cetakan pyrex diameter 20 cm
2.       Membuat isi : campur semua bahan (yang ini jadi bagian thifa…ayo aduk..aduk sampai rata J ). Masukkan kedalam Loyang sudah dilapisi bahan kulit
3.       Tutup bagian atas pie dengan sisa bahan kulit
4.       Taburi bagian atas kue dengan keju cheddar parut
5.     Panggang dalam oven 180 derajat celsius selama 60 menit



Thifa and the boots part II



Breakfast in the midle of nowhere

Sabtu ini kami memutuskan kami akan “breakfast in the middle of nowhere”. Maksudnya kami akan makan di alam bebas tapi belum menentukan akan dimana kami makan. Sesudah mengantar thifa sekolah, kami menelusuri  jalan menuju kecamatan teupah selatan, lalu kami akan berhenti di suatu tempat dimana menurut kami tempat yang cocok .
Sekitar setengah jam perjalanan, suddenly…i have the right spot. Really in the middle of nowhere. Sepanjang mata memandang hanya ada pohon kelapa dan tidak terdapat rumah penduduk dalam radius 100 meter-an, dan ada pantai berkarang dengan suara ombak yang menderu-deru. Langit terlihat agak mendung, awan  tebal menyelimuti.
Setelah berjalan sekitar 20 m ke bibir pantai kami akhirnya makan. Ada kebahagiaan tersendiri melakukan ini. Plus berpetualang menikmati keindahan alam. Mentadabburi..bahwa Allah maha pencipta atas semua keindahan ini